Aspek kehidupan manusia itu terdiri dari: interaksi sosial, budaya, kebutuhan materi, pendidikan, norma dan peraturan, sikap dan reaksi kejiwaan, geografi, dan sebagainya. Aspek-aspek ini kemudian menghasilkan ilmu-ilmu sosial seperti Sosiologi, Antropologi, Ilmu Ekonomi, Ilmu Pendidikan, Ilmu Hukum, Psikologi Sosial, Geografi, Sejarah, dan lain sebagainya. Pada pengembangan selanjutnya, berdasarkan pendekatan struktural, ilmu-ilmu tadi telah berkembang menjadi cabang-cabang ilmiah yang lebih terperinci. Obyek Material dari ilmu sosial adalah manusia, khususnya tingkah laku manusia dalam kelompok.
Tingkah laku khusus akan tergambar dalam disiplin-disiplin ilmu sosial, misalnya tingkah laku manusia dalam memenuhi kebutuhannya atau usaha untuk mencapai kemakmuran akan tergambar di dalam definisi ilmu ekonomi. Pengaruh sosial terhadap tingkah laku manusia, dalam hal ini tingkah laku individu akan tergambar dalam psikologi sosial.
Obyek formal dari ilmu sosial adalah tinjauan dari aspek mana dan dalam rangka kepentingan apa tingkah laku manusia tersebut dipelajari. Tingkah laku khusus manusia yang tergambar dalam rangka kepentingan apa itu ilmu sosial dipelajari, itulah disiplin ilmu sosial. Dari kenyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa ilmu sosial pada hakikatnya merupakan gabungan atau kumpulan dari ilmu tentang tingkah laku manusia. Misalnya tingkah laku manusia dalam aspek ruang, aspek kelangkaan, aspek waktu budaya, aspek kekuatan, aspek kejiwaan, aspek budaya, aspek kemasyararakatan, akan menghasilkan disiplin-disiplin geografi, ekonomi, sejarah, politik, psikologi, antropologi, sosiologi, dan lain sebagainya.
Ilmu sosial pada dasarnya merupakan ilmu yang mempelajari perilaku dan aktivitas manusia dalam kehidupan bersama. Ilmu sosial mempelajari bagaimana hubungan manusia dengan manusia, dan bagaimana hubungan manusia dengan lingkungannya. Dalam konteks ini, sangat jelas bahwa manusia bertugas mempelajari tentang dirinya.