Langsung ke konten utama

Filsafat berdasarkan Logika

Filsafat berlangsung dengan mengikuti dialektika argumentasi. Istilah dialektika menunjukkan proses berpikir yang berasal dari Socrates. Menurut Socrates, cara yang paling baik untuk mendapatkan pengetahuan yang diandalkan adalah dengan melakukan pembicaraan yang teratur dengan memainkan peranan seorang yang memberi dorongan atau rangsangan kepada seseorang untuk melahirkan pengetahuan yang terpendam dalam pikiran. Metoda yang dipakai Socrates dinamakan dialektika. Proses dialektika adalah dialog antara dua pendirian yang bertentangan. Socrates dan filosof-filosof yang datang kemudian berkeyakinan bahwa dengan proses dialog di mana setiap peserta dalam pembicaraan akan terpaksa untuk menjelaskan idenya. Hasil terakhir dari pembicaraan tersebut akan merupakan pernyataan tentang apa yang dimaksudkan. Hal penting adalah bahwa dialektika itu merupakan perkembangan pemikiran dengan memakai pertemuan antar ide.
Filsafat berusaha untuk memahami watak dari pemikiran yang benar dan mengungkapkan cara berpikir yang sehat. Satu hal yang dijumpai dalam seluruh sejarah filsafat adalah ajakannya kepada akal, argumentasi, dan logika. Setiap orang menggunakan argumentasi untuk menopang pendapat atau membedakan antara argumentasi yang benar dan yang salah. Tetapi bagaimana membedakan antara argumentasi yang benar dan yang salah?

Pada dasarnya, suatu argumentasi merupakan seba-sebab untuk menguatkan atau menolak suatu posisi. Argumentasi dan dialektika merupakan alat atau instrumen yang sangat perlu bagi ahli filsafat. Argumentasi harus mempunyai dasar yang sehat dan masuk akal.