Membangun Persahabatan dalam Pandangan Kesehatan Mental
Apakah anda mudah bersahabat? atau penyendiri? pernyataan itu adalah ditujukan untuk bagaimana kita dapat menyenangkan diri kita sendiri dan itu adalah pilihan yang semuanya di kembalikan ke diri kita masing-masing. Penyendiri bukan berarti tidak punya sahabat, karena penyendiri biasanya memilah-milah akan persahabatan. Kali ini penulis akan membahas Persahabatan atau ikatan emosi yang ternyata juga berdampak pada kesehatan.

Stres menimbulkan gejala psikis
Zaman dimana kita hidup sekarang ini membawa kita dalam suatu kehidupan yang penuh dengan kecemasan atau kekhawatiran. Stres melanda setiap orang karena tekanan-tekanan dalam masyarakat yang semakin rumit, kompetitif, dan selalu mengancam kehidupan. Memang kalau kita ingin berhasil, kita memerlukan sejumlah stres pada tingkatan tertentu untuk menjaga agar tubuh tetap siaga dan waspada. Ini memungkinkan semua potensi dapat di kembangkan dengan optimal.
Namun demikian, jika stres terlalu besar, dampaknya kurang baik bagi kesehatan, sehingga timbullah gejala-gejala fisik dan psikis. Hal ini dapat terjadi karena pada keadaan stres berat, tubuh akan mengeluarkan hormon-hormon kewaspadaan dalam jumlah besar, diantaranya adalah adrenalin. Keberadaan adrenalin dan hormon kewaspadaan lainnya yang meningkat tajam dan drastis dalam tubuh menyebabkan tubuh dalam keadaan siaga penuh melalui tekanan darah yang meningkat , jantung yang memompa darah lebih kuat, dan pembuluh darah yang berkontrasi kuat. Reaksi tersebut biasanya muncul saat kita berada dalam keadaan bahaya atau terancam, dan akan mereda ketika ancaman atau keadaan bahaya menghilang. Tetapi bila reaksi tersebut tetap ada setelah keadaan mengancam mereda, atau kita hidup dengan terlalu banyak ancaman setiap hari dan stres terus ada sehingga tidak dapat ditanggulangi lagi, maka stres tersebut sudah merupakan penyakit. Kita tahu bahwa stres berat merupakan ancaman dan menjadi faktor pencetus stroke, jantung dan penyakit kronis lainnya seperti kanker.
Persahabatan
Orang-orang yang suka bergaul cenderung lebih bahagia. Dukungan sosial merupakan suatu penopang kejadian hidup yang menyesakkan. Banyak penyakit yang dapat menjadi lebih ringan melalui suatu hubungan, seperti penyakit asma, bisul, hipertensi, depresi dan masih banyak lagi, bahkan mereka yang terkena kanker dapat hidup lebih lama. Kegagalan untuk berbagi setelah mengalami kejadian traumatis, meningkatkan terjadinya penyakit yang berkaitan dengan stres, masalah kesehatan jangka panjang, termasuk kanker, penyakit jantung, serta stroke.
Dampak isolasi diri lebih besar bagi pria dari pada wanita. Perbedaan antara pria dan wanita dalam hal pengaruh isolasi diri mungkin karena hubungan para wanita cenderung lebih dekat secara emosional daripada hubungan pria.Jalinan ikatan sosial yang sedikit barangkali sudah lebih menyenangkan bagi wanita dibandingkan sejumlah kecil persahabatan yang sama bagi pria. Para pria yang terkucil dua sampai tiga kali lebih besar kemungkinannya meninggal bila dibandingkan dengan pria yang mempunyai ikatan sosial yang erat. Pada wanita yang terkucil, resiko meninggalnya satu setengah kali lebih besar dibandingkan wanita yang pergaulannya luas.
Tentu saja kesendirian tidaklah sama dengan isolasi. Banyak orang yang hidup sendirian atau hanya mempunyai sedikit teman, tetapi hidupnya cukup tenang dan sehat. Jadi, timbulnya perasaan subjektif akan terputusnya hubungan dengan orang-orang dan merasa tidak mempunyai teman seorangpun untuk dimintai tolong, itulah sumbernya. Isolasi mungkin meningkatkan rasa cemas akan pertolongan yang mungkin tidak tersedia saat dibutuhkan.
Untuk menilai kekuatan isolasi sebagai faktor risiko kematian dan daya sembuh dari ikatan sosial yang erat, dilakukan studi pada kaum lanjut usia yang menderita serangan jantung, yang mempunyai teman dua atau lebih di dalam hidupnya yang dapat diandalkan dan yang memperoleh dukungan emosional, ternyata kemungkinannya untuk terus bertahan hidup lebih dari satu tahun adalah dua kali lipat dibandingkan mereka yang tidak mempunyai dukungan seperti itu.
Penutup
Persahabatan di sini ya tentunya persahabatan yang memiliki empati, bersedia memahami serta menjadi pendengar. Pada akhirnya persahabatan yang memiliki empati tersebut dapat melepaskan bebannya dengan orang-orang lain yang bersedia memahami apa yang mereka hadapi dengan persoalan atau permasalahan hidupnya.