Narasi Dengan Mengarang Bebas
Narasi merupakan aspirasi atau buah dari pikiran yang berupa kata-kata yang diucap maupun di tuang ke dalam tulisan. Kata-kata tersebut dirangakai ke dalam kalimat yang disusun sedemikian rupa. Narasi ini tentunya tersaji atau disajikan kepada pendengar maupun pembaca dengan tujuan karya tersebut dapat atau tidaknya di nikmati seseorang.

Narasi merupakan sebuah bentuk tulisan yang berisi sebuah peristiwa yang telah terjadi yang digambarkan oleh penulis kepada pembaca dengan sejelas-jelasnya. Pembaca teks narasi diharapkan seolah-olah dapat melihat dan terlibat atau mengalami sendiri peristiwa yang digambarkan oleh penulis (Keraf, 2008). Tujuan penulisan teks narasi, yaitu memberikan hiburan dan kesenangan. Hiburan dan kesenangan tersebut bersifat faktual dan dapat juga berupa pengalaman seseorang di masa lampau yang berupa konfik, krisis, hingga permasalahan (Djatmika, 2017). Narasi berisi peristiwa dalam sebuah rangkaian waktu tertentu. Tindakan dan urutan waktu secara kronologis menjadi penanda penting teks narasi.
Menurut Fasold (1984:246—247), para ahli memiliki dua pilihan pendekatan dalam perencanaan bahasa. Neustupny (1974:4), misalnya, membagi perencanaan bahasa atas pendekatan kebijakan dan pendekatan pengembangan. Pendekatan pertama mengacu kepada pemilihan bahasa nasional atau dialek yang akan dijadikan standar. Solusi yang terkait dengan pendekatan ini, misalnya, penetapan ejaan. Pendekatan kedua mencakupi pertimbangan masalah gaya dan bentuk yang benar. Mirip dengan pendekatan di atas adalah pendekatan yang dikemukakan oleh Jernudd (1973;16—17), yakni penetapan Bahasa dan pengembangan Bahasa. Penetapan Bahasa memiliki pengertian memilih sebuah bahasa untuk tujuan khusus. Pengembangan bahasa, dalam arti yang lebih luas, mengacu kepada pemilihan dan pengangkatan suatu variasi dalam bahasa. Penetapan unsur-unsur sintaksis tertentu dan lafal yang benar merupakan contoh pengembangan bahasa. Istilah pengembangan bahasa yang dikemukakan Jernudd ini sama dengan istilah standardisasi atau pembakuan bahasa. Selanjutnya, istilah penetapan bahasa paralel dengan istilah perencanaan bahasa dalam pengertian yang sempit.
Contoh narasi :
Saya pergi ke sekolah Bersama teman. Bel berbunyi, waktunya masuk ruang kelas. Kami belajar membaca buku bahasa Indonesia.
Contoh narasi yang lainnya :
Hari libur kami bertamasya, sangat senang rasanya. Saya dan teman-teman menuju ke Pantai. Disana melihat ombak di laut yang luas. Indahnya pemandangan ini.
Karya tulis diatas merupakan bentuk narasi secara tertulis. Sedangkan narasi dalam bentuk suara contohnya adalah seseorang menceritakan (berbicara) secara runtut apa yang ada di benaknnya, misalnya menceritakan dongeng, menceritakan peristiwa-peristiwa yang dialaminya, dan lain sebagainya.
Dalam pembelajaran keterampilan menulis narasi, terdapat komponen-komponen yang mesti diperhatikan Adapun komponen-komponen pada narasi tersebut adalah sebagai berikut ini.
- Relevansi isi atau ketepatan gagasan yang disampaikan.
- Pengorganisasian isi teks yang berupa meliputi keutuhan dalam pengembangan dan organisasi keseluruhan karangan.
- Penggunaan tata bahasa yang meliputi ketepatan bentukan kata dan keefektifan kalimat.
- Penggunan diksi yang meliputi ketepatan penggunaan kata berkaitan dengan ide yang dikemukakan, kesesuaian penggunaan kata dengan konteks dan kebakuan kata.
Trima kasih sudah menyempatkan hadir di blog ini. Selamat berkreasi dengan karya tulis anda.